Istilah Baratayuda berasal dari kata Bharatayuddha (Perang Bharata), yaitu judul sebuah naskah kakawin berbahasa Jawa Kuna yang ditulis pada tahun 1157 oleh Mpu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja Kerajaan Kadiri. Sebenarnya kitab baratayuda yang ditulis pada masa Kediri itu untuk simbolisme keadaan perang saudara antara Kerajaan
Kertawarma merupakan kesatria dari bangsa Yadawa yang berada di pihak Kurawa dalam perang Baratayuda. Ia merupakan putra dari Herdika, kesatria klan Andaka, yang juga masih keturunan bangsa Yadawa, sama halnya dengan Kresna dan Satyaki. Namun, Kresna dan Satyaki memihak Pandawa dalam perang tersebut.
Sementara itu Rukmarata, putra Prabu Salya datang ke Kurukshetra untuk menonton jalannya perang. Meski bukan anggota pasukan perang, dan berada di luar garis peperangan, ia telah melanggar aturan perang, dengan bermaksud membunuh Resi Seta, Pimpinan Perang Pandawa. Rukmarata memanah Resi Seta namun panahnya tidak melukai sasaran.
Abimanyu gugur dalam Baratayuda, yaitu pertempuran antara kubu Korawa melawan Pandawa di lapangan Kurusetra. Pada saat itu, kesatria dari pihak Pandawa yang berada di medan laga dan menguasai strategi perang hanya tiga orang, yakni Bima, Arjuna, dan Abimanyu. Gatotkaca menyingkir karena Karna merentangkan senjata Kunta Wijayadanu.
Bahasa Jawa Wayang kuis untuk 5th grade siswa. Temukan kuis lain seharga Education dan lainnya di Quizizz gratis!
l3gF4.
perang baratayuda mapan ing